Rabu, 03 Maret 2010

Kuliah Online

TEKNOLOGI PEMBELAJARAN
Teknologi Pembelajaran merupakan usaha sistematik dalam merancang, melaksanakan, dan mengevaluasi keseluruhan proses belajar dan pembelajaran untuk pelbagai tujuan khusus, yang didasarkan pada penelitian tentang proses belajar dan komunikasi manusia, dan menggunakan kombinasi sumber manusia dan non-manusia agar pembelajaran dapat berlangsung lebih efektif
Teknologi Pembelajaran, sebagai satu bidang keilmuan, memang tumbuh dari praktek pendidikan dan gerakan komunikasi audio visual. Terutama pasca Perang Dunia II, teknologi Pembelajaran semula dilihat sebagai teknologi yang berkaitan dengan penggunaan peralatan, media dan sarana untuk mencapai tujuan pendidikan. Jadi istilah itu sinonim dengan konsep ‘mengajar berbantuan peralatan audio-visual’.
Bidang keilmuan ini merupakan hasil dari tumbuhkembang tiga aliran yang saling berkepentingan, yaitu media dalam pendidikan, psikologi pembelajaran dan pendekatan sistem dalam pendidikan. Adalah Edgar Dale dan James Finn merupakan dua tokoh yang berjasa dalam pengembangan Teknologi Pembelajaran modern dan definisinya pada masa-masa awal. Edgar Dale mengemukakan tentang Kerucut Pengalaman (Cone of Experience) sebagaimana tampak dalam gambar berikut ini:



Gambar: Kerucut Pengalaman Dale
Gambar di atas menjelaskan analogi tingkat pengalaman dari yang bersifat langsung hingga ke pengalaman melalui simbol-simbol komunikasi, yang merentang dari yang bersifat kongkrit ke abstrak, dan tentunya memberikan implikasi tertentu terhadap pemilihan metode dan bahan pembelajaran, khususnya dalam pengembangan Teknologi Pembelajaran.
Desain Teknologi Pembelajaran
Kawasan Desain paling tidak meliputi empat cakupan utama dari teori dan praktek, yaitu : (1) Desain Sistem Pembelajaran; (2) Desain Pesan; (3) Strategi Pembelajaran; (4) Karakteristik Pembelajar.
Desain Sistem Pembelajaran; yaitu prosedur yang terorganisasi, meliputi : langkah-langkah : (a) penganalisaan (proses perumusan apa yang akan dipelajari); (b) perancangan (proses penjabaran bagaimana cara mempelajarinya); (c) pengembangan (proses penulisan dan pembuatan atau produksi bahan-bahan pelajaran); (d) pelaksanaan/aplikasi (pemanfaatan bahan dan strategi) dan (e) penilaian (proses penentuan ketepatan pembelajaran).
Desain Sistem Pembelajaran biasanya merupakan prosedur linier dan interaktif yang menuntut kecermatan dan kemantapan. Agar dapat berfungsi sebagai alat untuk saling mengontrol, semua langkah–langkah tersebut harus tuntas. Dalam Desain Sistem Pembelajaran, proses sama pentingnya dengan produk, sebab kepercayaan atas produk berlandaskan pada proses.
Desain Pesan; yaitu perencanaan untuk merekayasa bentuk fisik dari pesan agar terjadi komunikasi antara pengirim dan penerima, dengan memperhatikan prinsip-prinsip perhatian, persepsi,dan daya tangkap. Fleming dan Levie membatasi pesan pada pola-pola isyarat, atau simbol yang dapat memodifikasi perilaku kognitif, afektif dan psikomotor. Desain pesan berkaitan dengan hal-hal mikro, seperti : bahan visual, urutan, halaman dan layar secara terpisah. Desain harus bersifat spesifik, baik tentang media maupun tugas belajarnya. Hal ini mengandung makna bahwa prinsip-prinsip desain pesan akan berbeda, bergantung pada jenis medianya, apakah bersifat statis, dinamis atau kombinasi keduanya (misalnya, suatu potret, film, atau grafik komputer). Juga apakah tugas belajarnya tentang pembentukan konsep, pengembangan sikap, pengembangan keterampilan, strategi belajar atau hafalan.
Strategi Pembelajaran; yaitu spesifikasi untuk menyeleksi serta mengurutkan peristiwa belajar atau kegiatan belajar dalam suatu pelajaran. Teori tentang strategi pembelajaran meliputi situasi belajar dan komponen belajar/mengajar. Seorang desainer menggunakan teori atau komponen strategi pembelajaran sebagai prinsip teknologi pembelajaran. Dalam mengaplikasikan suatu strategi pembelajaran bergantung pada situasi belajar, sifat materi dan jenis belajar yang dikehendaki.
Karakteristik Pembelajar, yaitu segi-segi latar belakang pengalaman pembelajar yang mempengaruhi terhadap efektivitas proses belajarnya. Karaketeristik pembelajar mencakup keadaan sosio-psiko-fisik pembelajar. Secara psikologis, yang perlu mendapat perhatian dari karakteristik pembelajar yaitu berkaitan dengan dengan kemampuannya (ability), baik yang bersifat potensial maupun kecakapan nyata dan kepribadiannya, seperti, sikap, emosi, motivasi serta aspek-aspek kepribadian lainnya.
Pembelajaran menurut Darsono, dkk (2000) yaitu suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru sedemikian rupa sehingga tingkah laku siswa berubah ke arah yang lebih baik. Tujuan pembelajaran adalah membantu siswa agar memperoleh berbagai pengalaman dan dengan pengalaman itu tingkah laku siswa bertambah, baik kualitas maupun kuantitas.
Pendapat lain yang menyebutkan bahwa pembelajaran adalah suatu aktivitas mengorganisasikan atau mengatur (mengelola) lingkungan, sehingga tercipta suasana yang sebaik-baiknya dan menghubungkan dengan peserta didik sehingga terjadi proses belajar menyenangkan (Suharto, 1997)
Kualitas suatu pembelajaran lain ditentukan oleh program pembelajaran yang telah dikembangkan. Program pembelajaran itu berupa satuan pembelajaran dengan semua komponen-komponennya (Darsono, dkk. 2000). Menurut Kemp dalam Marjohan (1980) suatu program pembelajaran akan berhasil jika memperhatikan hal-hal berikut yaitu :
a. Kegiatan belajar berlangsung memuaskan, ditandai oleh penguasaan siswa dalam bentuk pengetahuan, keterampilan dan tingkah laku atau sikap yang diinginkan, dan setelah itu siswa menunjukkan prestasi yang tinggi dalam menyelesaikan tugasnya.
b. Kegiatan belajar dislesaikan dengan dana yang tidak terlalu besar dan waktu yang tidak terlalu lama.
c. Pengalaman belajar cukup bermakna dan menarik serta memacu siswa untuk melanjutkan pendidikan.
d. Kegiatan merencanakan dan melaksanakan program pengajaran terbukti merupakan pengalaman yang memuaskan bagi pengajar dan staf penunjang lainnya.
Jadi pembelajaran adalah suatu proses perubahan aktivitas yang dilakukan guru atau media kepada siswa melalui suatu program belajar sehingga terjadi peningkatan motivasi, pengalaman dan tingkah laku siswa ke arah yang lebih baik. Dan pembelajaran dikatakan berhasil apabila berlangsung menarik, tidak memerlukan biaya yang besar dan terjadi peningkatan motivasi, pengalaman dan tingkah laku yang lebih baik.

daftar Pustaka
http://benramt.wordpress.com/2010/02/03/sejarah-dan-perkembangan-definisi-teknologi-pembelajaran/
http://metrosis.blogspot.com/2009/08/desain-teknologi-pembelajaran.html
http://www.teknologi-pembelajaran.co.cc/2009/09/teori-pembelajaran.html
http://doctorgrow.blogspot.com/2009/12/teknologi-pembelajaran-dahulu-dan.html
http://www.hartika.com/?Materi_Teknologi_Pembelajaran

Nama kelompok :
Rismaya S (09-039)
Ori Sanri S (09-041)
Rebekka Rizki A (09-045)

Rani Febrina K (09-051)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar